Laman

delizcha'sblog

Foto saya
"setiap anak itu dilahirkan menurut fitrahnya, maka hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi, seorang nasrani atau seorang majusi"

Sabtu, 07 Mei 2011

Yusra, Radang tenggorokan dan Noni


Rabu  4 Mei 2011 lalu, Yusra  tampak terserang batuk , badan panas tinggi sekali mencapai 39derajat. Diusia yang ke 6 tahun ini dia termasuk anak yang  sangat mandiri dan tidak pernah mengeluh.Sepanjang siang dia tetap melakukan aktifitas seperti biasa dirumah, hanya saja tidak mau berangkat sekolah. Capek katanya .

Baru menjelang  malam  wajahnya sangat merah dan lesu, ditanya yang sakit dimananya, dia tetap bilang ndak papa. Karena batuknya  lumayan parah, kami masih meyakini itu radang tenggorokan. 
Sudah bertahun tahun  kami tidak menggunakan jasa dokter  apalagi  meminum  obat antibiotic, kecuali dalam keadaan darurat dan mendesak, semoga tidak pernah ya... :)
Apalagi Yusra sejak  kecil memang bisa kami bilang tidak pernah  meminum antibiotic.Karena itu  kekebalan tubuhnya  lebih kuat dibanding kakak-kakaknya . Jadi kali terkena serangan radang (jarang terjadi) dia cukup kuat menahan  rasa nyeri di badannya. Sejak dari sore  dia sudah kami berikan Tahitian Noni dan Alfalfa secara bergantian, Alhamdulillah sugesti  dia terhadap kedua macam herbal ini sangat bagus, sehingga mempercepat proses penyembuhannya.   
Walau pada  malam hari ketika waktunya tidur , suhu badannya meningkat drastis hingga mengigau  dan meracau , gelisah berpindah dari kamarnya ke kamar kami bolak balik kebingungan, kami hanya mengikuti saja dia mau kemana, karena memang dia tidak menangis sama sekali. Akhirnya kami terpaksa memberinya  parasetamol  dengan dosis ringan.
Bahkan saking gak tahannya dia, diluar sepengetahuan kami, sekitar jam 3 dini hari, dia mandi, hiks… untung tidak terjadi apa apa sama dia ya… dua kali kami kecolongan  saat dia mandi itu…  saking mandirinya tuh anak… duh rasa sakitnya dia atasi sesuai pola pikirnya, kalo kepanasan ya mandi… hehe

 Itu terjadi sampai kamis malam, setiap jam kami pantau, kalo panasnya masih tinggi dan kurang cairan . Melihat kondisinya memang kami takut dia terkena typus atau DB… semoga tidak ya…

Jum’at pagi  kami sudah sepakat kalo  masih panas, siangnya kami harus bawa ke Laboratorium untuk cek   darah , memastikan apakah dia terkena virus yang berbahaya atau tidak.  Sekitar jam 07.00 jumat pagi, badannya masih terasa panas, wajahnya masih merah dan bibirnya kering pecah-pecah dan merah seperti anak sakit panas dalam. Batuknya kering sekali euyy…   
Kami bilang ke dia, “ ayuk  Cha kita ke dokter  ya!
Gak  mau ah! “ Jawabnya
Ya udah kalo ndak kamu harus habiskan bubur ini, trus minum Noninya lagi,  minum air putihnya yang banyak. Kalo tidak mau, ya terpaksa di bawa kedokter , OK!... “
OK ! ... jawabnya sembari membuka mulutnya lebar lebar menelan bubur sesuap demi sesuap.. Alhamdulillah  habis…  
Noninya belum minum bu, mana dong !”.. ho ho…

Ini semakin meyakinkan kami, bahwa sugesti dan semangat penderita untuk sembuh adalah obat paling mujarab. Sementara  obat-obat dan media  lainnya adalah sarana pendukung saja.

Subhanallah, gak tau itu efek dari  kalimat mau dibawa ke  dokter atau karena dia mau makan, atau efek dari NONI…  tapi sampai hari sabtu ini dia sudah tidak panas lagi, bibirnya sudah tidak pecah-pecah dan merah lagi, Jumat sore dia sudah melahap chicken katsu, secara kalo bibir lagi pecah gitu sakit memakannya bukan? , dan... tadi siang pun dia  mampu menghabiskan semangkuk mie ayam… hehehe

Dan malam ini , dia sudah pecicilan becanda dengan kakaknya guling –gulingan gak karuan , cekikikan  ..duh ramenya…. Buh byuh… 

Tapi kami belum girang, tetap kami pantau kondisinya sampai 7 hari masa inkubasi… semoga  benar benar sembuh… aamiin J.